Pengaruh Tingginya Kepadatan Penduduk Terhadap Kemacetan Lalu Lintas
Macet? Cek slogan dibawah:
" Macet ada dimana saja dia bisa terjadi bukan hanya ada niat pelaku, tetapi juga ada kesempatan. Jadi waspadalah! waspadalah! waspadalah!"
Benar itu statement bang Napi yang dulu pernah tampil di tv kita, tapi direvisi jadi tentang macet. Macet adalah hal yang biasa kita temui sehari hari yang kita temui. Hal ini terjadi tidak hanya di kota kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya. Tetapi sudah terjadi sampai pelosok daerah kemacetan ini. Dilingkungan saya di Bekasi, setiap pagi hari jalan sangat macet apalagi sebelum jam 07:00. Dimana jam anak anak sekolah, tambah macet pula jalan. Baru keluar perumahan pun sudah dihadapkan dengan kemacetan. Berikut ini adalah penyebab kemacetan yang ada hubungan dengan kependudukan pastinya. Dibawah ini adalah salah satu penyebab terjadinya kemacetan yang ada disekitar kita.
#Tingginya kepadatan penduduk
Kemudian penyebaran penduduk yang tidak merata, yah benar tidak merata. Seperti gambar diatas bisa dilihat disisi lain ada gedung gedung pencakar langit dengan kokohnya berdidi. Disisi lainya banyak pemukiman kumuh dan tidak tertata. Selain itu ada satu jalan utama dekat rumah saya yang menjadi jalan utama apabila ingin berpergian, banyak perumahan berdiri disekitar jalan tersebut. Tanpa menghiraukan jalan tersebut,jalanya memang tidak terlalu luas, tapi kalau banyak pemukiman baru disekitarnya otomatis jalan akan menjadi padat. Apalagi pada jam jam sibuk, seperti jam berangkat kerja, jam anak sekolah berangkat, jam pulang kerja.
#Pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak terkendali
#Hal hal lain . . .
Dan juga banyak hal sepele dijalan yang pastinya kalian pernah alami, seperti truk besar mogok lah, ada insiden di jalan, ada yang tersenggol kendaraanya lalu cekcok sampai menyebabkan kemacetan lah, hal tersebut memang tidak bisa disalahkan pula. Tapi setidaknya kita sebagai pengendara harus berbagi dengan pengendara lain, karena jalan toh bukan punya kita sendiri tapi untuk umum.
Dan juga banyak hal sepele dijalan yang pastinya kalian pernah alami, seperti truk besar mogok lah, ada insiden di jalan, ada yang tersenggol kendaraanya lalu cekcok sampai menyebabkan kemacetan lah, hal tersebut memang tidak bisa disalahkan pula. Tapi setidaknya kita sebagai pengendara harus berbagi dengan pengendara lain, karena jalan toh bukan punya kita sendiri tapi untuk umum.
Ternyata
macet ini tidak selalu berdampak negatif kok, ada beberapa contoh
yang menunjukan ada sisi positifnya. Seperti menambah lapangan
pekerjaan untuk orang yang berjualan di lampu merah/ kemacetan
seperti berjualan handuk, berjualan minuman. Memang terkadang
mengganggu karena menambah kemacetan tapi sisi lain hal itu membantu
bagi yang membutuhkan jasanya.
Di
sisi negatifnya pun banyak, karena penduduk padat otomatis didaerah
tertentu pasti terjadi kemacetan. Waktu banyak terbuang karena macet,
dijalan gatot subroto saja coba. Kalau pagi diwaktu biasa bisa
ditempuh dalam waktu 1 jam karena macet bisa mencapai 2 jam. Macetnya
ini pun disebabkan karena banyaknya jumlah kendaraan yang melalui
jalan tersebut. Selain waktu yang terbuang, uang pun juga terbuang.
Bayangkan jumlah bahan bakar yang terbuang saat kita berhenti
dikemacetan dikarenakan kendaraan motor menyala. Itu bisa membuat
bahan bakar terbuang percuma.
#Kesimpulan
Jadi kemacetan memang kepadatan penduduk berdampak terhadap kemacetan di suatu daerah, apabila daerah tersebut sudah tau padat dan jalanya macet. Toh kita kenapa tidak berjalan kaki/ naik umum apabila bisa. Setidaknya untuk mengurangi kemacetan tersebut, juga penyebaran penduduk harus lebih diperhatikan apabila ingin menempati suatu tempat. Jangan bilang tidak mau macet kalau kita tinggal di perkotaan, kalo mau lenggang bisa tinggal di desa/ pemukiman yang jarang penduduknya.
#Referensi
Sumber data kependudukan didapat dari http://bps.go.id/.
Sumber gambar diolah dari berbagai sumber di internet.
Jadi kemacetan memang kepadatan penduduk berdampak terhadap kemacetan di suatu daerah, apabila daerah tersebut sudah tau padat dan jalanya macet. Toh kita kenapa tidak berjalan kaki/ naik umum apabila bisa. Setidaknya untuk mengurangi kemacetan tersebut, juga penyebaran penduduk harus lebih diperhatikan apabila ingin menempati suatu tempat. Jangan bilang tidak mau macet kalau kita tinggal di perkotaan, kalo mau lenggang bisa tinggal di desa/ pemukiman yang jarang penduduknya.
#Referensi
Sumber data kependudukan didapat dari http://bps.go.id/.
Sumber gambar diolah dari berbagai sumber di internet.
Komentar
Posting Komentar